Pemilu Legislatif rencananya akan diselenggarakan pada 9 April 2009. Suasana kampanye yang memanas sudah terasa dimana-mana. Mulai dari konflik antar partai tentang kemungkinan pecahnya koalisi partai Demokrat dan Golkar, serta konflik internal partai seperti Golkar dalam hal pencalonan Sultan Hamengku Buwono X.
Apakah Indonesia bisa belajar berdemokrasi dengan baik dalam Pemilu 2009 ini? Hal ini akan dibuktikan melalui kedewasaan pribadi-pribadi yang terlibat seperti para pendukung partai, para caleg maupun capres dan cawapres.
Suhu persaingan politik mendekati hari pencoblosan diperkirakan akan terus meningkat. Menurut Indria Samego, Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), "Tingginya tensi politik 2009 disebabkan oleh sejumlah variabel. Namun, yang paling dominan adalah persaingan antarparpol untuk memperjuangkan target suara 100 persen naik."
Selain persaingan antar partai yang membuat suasana semakin memanas, adanya partai yang mengalami konflik internal yang belum terselesaikan, sebagai contoh adalah PKB. Pada hari Minggu (1/3) lalu, Yenny Wahid meminta pendukung Gus Dur untuk prei (libur - red) mencoblos PKB pada Pemilu 2009 ini.
"Sebarkan kepada anak, menantu, atau orang tua bapak-ibu untuk prei dulu nyoblos (memilih) PKB pada Pemilu sekarang. Dulu, Gus Dur sangat membela dan mendengarkan keluhan rakyat. Sekarang saatnya gantian kita membela Gus Dur," ujar Yenny.
Yenny meminta pendukung Gus Dur, untuk memilih partai koalisi di tingkat kota/kabupaten, atau dipersilahkan golput.
Akan banyak kejutan yang dihadirkan oleh Pemilu 2009 ini. Antara lain munculnya beberapa calon presiden yang unik seperti Sultan, raja yang didukung rakyat Jogja maju ke pencalonan, Dedy Mizwar, sang "Jendral Naga Bonar," JK yang tak ingin jadi wakil presiden terus, dan mungkin akan banyak lagi yang lainnya.
Semoga Pemilu 2009 ini benar-benar bisa menjadi pesta demokrasi. Setiap orang bebas berekspresi dan menggunakan hak suaranya untuk memilih seseorang yang bisa mewakili aspirasinya. Mari berdoa agar pemilu legislatif nanti bisa berjalan dengan baik, dan para calek serta para pendukungnya memiliki kedewasaan dalam menerima hasil dari pilihan rakyat Indonesia.
Sumber : Berbagai sumber/VM